Rabu, 11 April 2012

Budidaya Ikan Mas


Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.Ikan mas meskipun terdiri dari bermacam-macam srain, cara budidayanya kurang lebih sama.
Tahapan inti budidaya ikan mas adalah pemijahan, pendederan dan pembesaran

Syarat-syarat budidaya Ikan Mas

       Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suru berkisar 20-25derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan omnivora(pemakan segalanya) sehingga di alam makanan ikan mas berupa daun-daunan, lumut,cacing,serangga, dan lainnya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai habitat aslinya.

Model budidaya ikan Mas bisa dipelihara dalam kantong Jaring Agung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersidaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pakan pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti :

  • PH air
  • Kandungan oksigen terlarut
  • bebas dari bahan kimia berbahaya
Kategori Usaha Budidaya Ikan Mas
      Peluang udaha budidaya ikan mas dapat diipilih sesuai dengan kondisi dan keinginan anda. Ada beberapa peluang bisnis dalam budidaya ikan mas antara lain sebagai berikut:

1. Pembibitan Ikan Mas

Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang sangat cerah, karena perputaran modal cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas yang baru saja ditetaskan, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia 2 bulan. Pada setiap usisa ikan mas memiliki potensi ekonomi. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipahami mengenai ikan mas:
a. Persiapan Induk Ikan Mas
 Induk ikan mas yang akan dipijah dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian makan ikan mas sebanyak 3%/bobot biomas perhari. Pakan tersebut diberikan 3x sehari. Ikan mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijah setelah berusia 1,5-2bulan dengan bobot >2kg. Sedangkan induk jantan berumur 8bulan dengan bobot >0.8kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakuka dengan jalan mengulur perut kearah ekor. Jika keluyar cairan putih dari lubang kelamin berarti si jantan.
Ciri-ciri ian mas betina yang siap dipijah adalah:

  • PErgerakan ikan lamban 
  • Perut membesar kearah belakang dan jika diraba terasa lunak 
  •  Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan 
  •  Pada malam hari sering meloncat

    Sedangkan ciri-ciri ikan mas jantan yang siap dipijah adalah gerakannya lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih(sperma) dari lubang kelamin
    B. Pemijahan Ikan Mas
    Pemijahan dapat dilakukan dengan sistem sunda, cinmindi, rancapaku, sumatra tengah, dan lain-lain. Induk betina yang berusia 1,5-2 tahun. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan. Dalam proses pemijahan, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai kedaan habitat aslinya atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah pemijahan dalam ikan mas adalah :
  • Mencuci dan mengeringkan bak/kolam
  •  Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100cm
  • Memasang hapa untuk mempermudahpanen larva di bak(kolam) dengan ukuran 4x3x1 m. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tak mengambang.
  •  Memasasang kakaban di tempat pemijahan( dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yang dijepit bambu dengan ukuran 1,5mx 0,5m.
  •  Memasukkan induk ikan mas Jantan dan Betina siap pijah. Jumlah induk mas betina yang dipijah tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang digunakan dalam pendederan.
  • Mengangkat induk ikan mas yang dipijah dan memindahkannya kekolam pemeliharaan induk. Setelah telur berusia kurang lebih 4 bhari maka telur akan menetas menjadi larva-larva, beberapa saat setelah menetas larva masih mendapat makanan cadangan dari cangkang telur, namun setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet (khusus larva), kutu air, kuning telur rebus. Setelah 5 hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan. 

        2. Pendederan Ikan Mas

       Pendederan Ikan mas dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama anak ikan berusia 5-7 hari dipelihara 4 minggu sampai ukuran 2-3 cm. Tahap kedua menghasilkan anak ikan berukuran 8-12cm. Setelah larva cukup kuat untuk melakukan pendederan ikan, biasanya  dilakukan pada kolam lumpur/sawah, namun juga bisa dilakukan dalam kolam semen. Persiapan kolam tanah  dengan meratakan tanah dasarnya, tebar 10-15 karung kotoran ayam, isi air kurang lebih 40cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas berkembang di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari. Berikan makanan tambahan tepung pelet atau pelet yang telah di rendam. pada usia telah mencpai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas
    Usaha Pembesaran Ikan mas merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan permintaan ikan mas konsums, ikan mas konsumsi bisa bervariaasi mulai ukuran 300gr-1kg. Usaha pembesaran ikan mas bisa dilakukan dikolam lumpur, keramba jaring apung atau kolam air deras.
    Pembesaran Ikan MAs di keramba Jaring Apung
           Pembesaran ikan mas dilakukan dalam keramba jaring apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produkse. Beberapa karakteristik perairan yang cocok antara lain adalah air bergerak dengan air terbesar(bukan arus kuat). Penempatan jaring dapat sejajar dengan arah angin, badan air cukup besara dan luas segingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jaring dasar dengan adasar perairan 1m, kualitas air sangat mendukung pertumbuhan seperti suhu perairab 270-300C, oksigen terlarut tidak kurang daro 4,0 mg/L, dan kecerahan tidak kurang dari 80cm.
    Usaha pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
    Kolam ukuran 1000m2, diolah, dan ditebar kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama 5 hari. Benih ikan mas seberat 100kg dimasukkan ke kolam, beri pakan sampai 3% dari berat badan benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan komsumsi kurang lebih 450kg.


    Mau tau info menarik lainnya? klik dsni

Budidaya Ikan Koi


Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper).Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan.. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air . Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya. Berikut adalah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam budidaya Ikan Koi:

1.. Pemilihan lokasi & konstruksi wadah pada Budidaya Ikan koi

Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.

2. Penyediaan Air yang Sesuai

Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
  • suhu air berkisar 24-26oC,
  • pH 7,2-7,4 (agak basa),
  • oksigen minimal 3-5 ppm,
  • CO2 max 10 ppm,
  • nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.

3. Pemijahan Ikan Koi

  • Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

  • Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.

  • Seleksi Induk
Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan takdisangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.
  • Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
  • Pendederan

Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
 

4. Pewarnaan

Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.

Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.

5. Pakan Ikan Koi

Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.

Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.

Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing
tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.

Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.

Menurut pengalaman dan penelitian bertahun – tahun, ditemukanlan bahan – bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang  tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. 

6. Pra Panen

Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik.

Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh ikan Koi. 
 
MAu tau info menarik lainnya? Klik disni


Senin, 09 April 2012

Budidaya Lobster Air Tawar


Lobster Air Tawar merupakan udang yang tren masa kini, baik bagi penikmat kuliner maupun petani ikan. Karena Pemeliharaan lobster air tawar sangatlah mudah dan tidak harus memiliki keahlian khusus seperti budidaya  lainnya, memang untuk lobster air tawar ini yang terpenting ada minat untuk mengerjakannnya saja dengan oksigen yang cukup didalam air dan pakan yang cukup tidak berlebihan maka lobster akan tumbuh sempurna dan bongsor. Lobster air tawar dapat dikasih makan pada pagi dan sore hari, untuk pembersihan kolam dan pensortiran paska panen dapat dilakukan pada waktu libur.

Teknik Budidaya Lobster air Tawar Masa Pembenihan dan Pembesaran


Budidaya lobster air tawar sangat cepat dan gampang. Orang awam pun dapat melakukannya sendiri baik dalam skala usaha kecil maupun besar. Dengan sedikit modal dan kemauan yang kuat, setiap orang dapat membudidayakan lobster air tawar.Lobster air tawar tidak mudah stres dan tidak mudah terserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.  Jika dilihat dari iklim dan siklus musimnya, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan budi daya lobster air tawar sepanjang tahun. Lobster air tawar yang umumnya bertelur 4–5 kali dalam setahun dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain kondisi iklim yang sangat mendukung, sumber pakan alami bagi lobster tersedia cukup banyak di alam dan mudah diperoleh. Dengan pakan alami tersebut, lobster akan tumbuh dengan cepat.

Lobster air tawar biasanya hidup di danau, rawa atau sungai. Umumnya tempat hidup (habitat) lobster air tawar memiliki ciri-ciri khusus, seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas Lumpur, pasir dan bantuan.
Suhu untuk pertumbuhan lobster adalah 26 – 310 C. dengan kandungan oksigen terlalut (02) 3-5 ppm, dan PH 6 – 8,5. sebetulnya ini tidak berpengaruh terlalu besar harus mengikuti patokan diatas, cara yang sangat sederhana misalkan untuk kolam yang akan diisi air hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 1 hari 1 malam dengan tambahan supplayan oksigen terlarut seperti pompa  gunannya agar ph air menjadi naik atau stabil dikisaran 7 dan oksigen terlalut akan naik sampai 4-5 ppm dan untuk suhu tidak udah dipikirkan karena sudah sesuai dengan iklim  di Indonesia ini.  Media persembunyian juga harus ada agar gunanya mengurangi tinggat bertemunya lobster dengan yang lain. Karna lobster memiliki sifat kanibalisme yang tinggi ini bisa kita hindari dengan memberi paduan tempat persembunyian yang banyak seperti batu bata roster, genteng, pipa paralon yang dapat disesuaikan dengan ukuran lobster, paranet angrek atau karung. Dll kami akan menyertakan beberapa gambar bapak agar dapat mengetahui.

Pakan Budidaya Lobster Air Tawar


Untuk anakan yang baru menetas dapat diberikan makan cacing sutra, cacing beku, kutu air beku, pellet yang halus dll. Pada umumnya apapun makan dapat dimakan oleh lobster air tawar karna di habitat asalnya apapun yang ada diperairan akan dimakannya. Bila ingin berkembang gunakankanlah cacing karena mengandung protein yang lebih banyak sehingga menyokang pertumbuhan si lobster.
Untuk anakan lobster yang berukuran 5 inci dengan jumlah telur kurang lebih 400 butir dapat menghabiskan sekitar 2 liter cacing (Rp 10.000/liter) untuk makan perbulan. Dengan waktu 2 – 3 bulan dapat mengahasilkan bibit ukuran 2 inci Up. 
Untuk bibit lobster air tawar berukuran 2 inci masuk pembesaran untuk pembesaran lobster konsumsi dengan pembesaran 5 – 6 bulan pada perinsipnya sama bisa kita berikan apa saja, Untuk pakan Lobster gunakan protein segar sebagai menu utama dan pellet lobster atau sayuran sebagai menu selingan. Protein segar pun sangat bervareasi mulai dari cacahan ikan sampai empela usus, jeroan dan keong mas. Faktai keong mas ternya memiliki kandungan protein yang sangat lengkap dan gizi yang banyak dan mudah dicari atau dikembangbiakan. Pembesaran dapat menekan biaya untuk pakan sampai menjadi 0 %. Budidaya apapun biaya paling besar yaitu penyediyaan pakan, kalau biaya pakan bisa ditekan sampai 0 % dana investasi bisa digunakan untuk penunjang lainnya. Tanpa mengurangi dari kelezatan lobster itu sendiri. Suatu proses lobster bisa tumbuh sehat dan bongsor adalah tersedianya air yang cukup, oksigen terlarut yang cukup agar bisa merubah zat-zat makan menjadi daging dan pakan yang berprotein segar. Maka lobster akan tumbuh cepat dan dapat mempersingkat waktu pemanenan.

Semoga Sukses budidaya Lobster, mau tau tips lainnya? klik dsni


Budidaya Ikan Gurame


Ikan Gurame nama lainya adalah Osphronemus gouramy. Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan sebuah usaha yang sangat terkait dengan hobi anda tersebut. Salah satunya adalah Budidaya Ikan Gurame. Peluang bisnis Ikan gurame ini semakin bagus ospek kedepannya,dikarenakan setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk di konsumsi yang semakin meningkat. Sedangkan pasokan barang yang ada tidak akan pernah mencukupi.Ditambah akhir-akhir ini sering terjadi cuaca buruk menyebabkan pasokanikan ikan semakin berkurang.
Selain itu harga ikan ini relatif lebih mahal dibanding dengan ikan-ikan lainnya. Sehingga mendorong para petani memilih ikan ini.
Cara membudidayakan ikan gurame adalah sebagai berikut:
 

Cara budidaya ikan gurame di kolam

1. Produksi telur
Untuk bisa mengasilkan telur gurame yang baik pertama kali harus dilakukan seleksi induk, dimana ciri Induk yaitu :
a. Induk jantan
* Dahi agak menonjol menyerupai cula
* Dasar sirip dada terang keputihan
* Dagu berwarna kuning dan agak menonjol
* Jika diletakan ditempat datar ekornya naik ke atas
* Jika ditekan perlahan kelaminnya mengeluarkan sperma
* Sangat baik untuk dijadikan induk berumur antara 3-7 tahun
gurame jantan
b. Induk betina
* Dahi rata
* Dasar sirip dada gelap kehitaman
* Dagu kurang menonjol
* Ujung sirip ekor bundar
* Sangat baik dijadikan induk antara 2,5-6 tahun
Gurame betina
Sangat berbeda dengan jenis ikan lain dimana untuk telur gurame sudah bisa di jual dengan harga Rp 40-50 / butirnya. Biasanya dalam 1 induk gurame yang berukuran 2.5kg sd 3.5kg bisa menghasilkan 2000 sd 5000 telur gurame.
2. Produksi hasil pendederan
 
Untuk ukuran hasil pendederan pada ikan gurame terbagi kedalam beberapa jenis ukuran diantaranya :
a.Ukuran 2-3 cm umur 40 sd 50 hari dari telur dengan harga jual Rp 300-Rp 400/ ekor
b.Ukuran 4-5 cm umur 50 sd 60 hari dari ukuran 2-3 cm dengan harga jual Rp 800-Rp1000/ ekor
c.Ukuran 6-7 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 4-5 cm dengan harga jual Rp 1700–Rp 2000/ekor.
d.Ukuran 7-9 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 6-7 cm dengan harga jual Rp 2500-Rp3000/ekor
Untuk fase produksi tersebut diatas sebenarnya tidak ada ketentuan khusus dalam masa pemanenan, dalam arti pada saat konsumen membutuhkan ukuran sesuai dengan keinginan walaupun belum berusia diatas 50 hari masa pemeliharaan pembudidaya bisa menjualnya.
3. Produksi hasil pembesaran
Tebar benih gurame masa pembesaran biasanya berukuran antara ukuran 2ons sd 3ons dimana jangka waktunya antara 3 sd 4 bulan masa panen. Ukuran masa panen pembesaran dalam jang ka waktu tersebut biasanya berukuran kisaran 5 ons sd 1 Kg.
Melihat hal tersebut diatas maka ada baiknya kita membagi kedalam 3 Kelompok budidaya diantaranya kelompok pembenihan, pendederan dan pembesaran. Dengan pembagian kelompok tersebut maka budidaya gurame tidak akan dirasa lama.
Jika kita lihat, memang gurame adalah jenis ikan yang masa pertumbuhannya relatif lamban dibanding jenis ikan lain seperti mas, nila dll, akan tetapi bila kita amati perbedaan masa pertumbuhan itu tidaklah mencolok, kalau kita ambil contoh budidaya ikan nila dari ukuran 2-3 cm sampai mencapai rata-rata 7ons sebenarnya kalau dihitung waktu pasti tidak cukup 6-7 bulan, yang membedakan lamanya waktu pemanenan tersebut yang paling menonjol adalah ukuran masa konsumsinya, dalam arti ikan nila bisa di konsumsi dengan besaran ukuran 2-5 ons sedangkan untuk gurame dikonsumsi dengan besaran ukuran minimal 5 ons sd 1kg.

Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam  terpal

Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam terpal untuk ikan gurame dapat dibuat dengan dua model jenis :
1.       Menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut.
2.       Memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai bak. Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan gurame kolam terpal ini kotoran ikan gurame perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.
Kolam terpal gurame
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.
Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan guramih diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.
Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.
Meski guramih cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis

PENDEDERAN IKAN GURAME DI KOLAM PLASTIK

Ikan gurame termasuk ikan labirin, yakni dapat hidup dalam air yang kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara bebas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir.
Ikan gurame termasuk ikan yang tidak banyak gerak, sehingga dengan area yang relatif sempitpun dapat ditanami ikan dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menghemat lahan dan memberikan peluang kepada petani yang mempunyai lahan sempit untuk mempunyai kolam pendederan gurame sebagai sumber pendapatan keluarga.
Tasikmalaya memang sudah sejak lama dikenal sebagai sentra budidaya perikanan air tawar termasuk ikan gurami baik di tingkat provinsi maupun nasional, juga sampai ke luar negeri. Dan banyak petani ikan asal luar negeri yang berguru perikanan air tawar ke Tasikmalaya. Meskipun demikian, tidak semua wilayah di Kab. Tasikmalaya dapat melakukan kegiatan budidaya ikan air tawar, karena ketersediaan air yang kurang. Karena ketersediaan air yang minim, maka pendederan ikan gurame pada kolam plastik menjadi salah satu jawaban yang tepat bagi sub sektor perikanan. Dengan kolam plastik, lahan sempit dan air yang kurang, bukan suatu masalah lagi. Karena kolam plastik ini " adalah usaha budidaya yang hemat lahan dan air, serta untungnya besar Dalam budidaya ikan, orang lebih mengenal tambak, karamba, jaring apung, kolam air tenang dan kolam air deras. Selain itu, adalagi kolam batu dan kolam plastik.
Sampai saat ini, sudah lebih dari 600 buah kolam plastik yang dibangun petani ikan di dua wilayah kecamatan tersebut. Kolam plastik bukanlah kolam khusus yang terbuat dari plastik tetapi tetap terbuat dari tanah. Namun, karena tanah di daerah tersebut adalah tanah yang porus/sarang (tidak dapat menahan air) dan airnya bukanlah air yang mengalir, maka air di kolam tersebut tidak cepat habis, dasar kolam dan pinggir kolam dilapisi plastik.
Luas kolam plastik kecil, rata-rata 14 meter persegi dengan kedalaman air antara 10-60 cm. Kecuali untuk kolam pendederan I dan pendederan II, luasnya cukup 2 meter persegi dengan kedalaman air 10 cm. Begitu pula untuk ukuran kaset, luasnya bisa 2-3 kali luas dibandingkan dengan kolam untuk ukuran benih yang lebih kecil dari ukuran kaset dan kedalamannya bisa sampai I meter. Ukuran panjang atau lebar kolam disesuaikan dengan keadaan lahan.
 
Mau tau aneka info lainnya? klik disni



Minggu, 08 April 2012


Cacing sutra(Tubifex) sangat bermanfaat baagi berbagai bidang misal perikanan, atau yang sekedar hoby mancing. Dan tak ada salahnya jika kita membuka budidaya cacing sutra karena tidak terlalu repot pemeliharaannya.Cacing ini hidup berkoloni di perairan yang kaya akan bahan organik. Apa yang harus diperhatikan dapat kita simak pada wacana berikut ini :

1. Penyediaan Tempat(Habitat)

Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm.
Nah seperti hewan air lain maka air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Nah langsung aja parameter optimal cacing sutra :
• pH : 5,5 -8,0
• Suhu : 25 – 28 C
• DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
• Amoniak : <3,6
Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas.
Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur.
2.Pakan Cacing Sutra
Makanan Cacing Sutra adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan.
3.

Persiapan Alat dan Bahan Budidaya

  1. Wadah
    Wadah atau tempat dipake berukuran 80 x 20 x 15 (PxLxT) dan anda bisa membuat wadah tersebut dari kolam, plastik, terpal, dll.
    Cara Kerja
    • Persiapan Wadah
      Wadah diisi lumpur sebanyak 3 liter (3,7kg) beserta pupuk tokai 3 liter juga (3kg) diaduk-aduk sampai rata lalu disebar supaya tingginya mencapai 4 cm.
    • Pemasukan Air
      Masukkan air sampai tingginya 2 cm dari subtrat lalu diamkan selama 10 hari dan biarkan bakteri yang bekerja tapi jangan lupa dengan yang namanya aerasi tambah lagi kalau bisa dibuatlah aliran air.
    • Penebaran Cacing
      Setelah 10 hari tersebut, tebar cacing tersebut ke wadah yang sudah disediakan. Saran saya bagilah cacing menjadi gerombolan-gerombolan yang terpisah lalu disebar ke wadah.
     
  2. Pemupukan 
       Berikut adalah cara membuat pupuk untuk cacing sutra, akan dijelaskan step by step berikut ini:
  • Pertama cari peternakan ayam,beli yang namanya tokai ayam dan  trus ente jemur 6 jam.
  • Trus cari bakteri yang buat fermentasi tuch Tokai namanya (EM4) ente coba aja cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan.
  • aktifin dulu  bakteri tersebut , caranya masukkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air didiamkan kurang lebih 2 jam.
  • Trus campur cairan itu ke 10kg tokai yang dah di jemur tadi – inget ya ngaduknya harus rata
  • Trus masukin ke wadah yang ketutup rapet selama 5 hari baru ente gunakan.

 
Berikut teknik budidaya cacing sutra:

1. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik

2. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.

  •  Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
  •  Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
  •  Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.
  •  Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya.  
3. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar(tidak bergelombang).
  • Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
  •  Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.
  • Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
  • • Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
  •  Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.
  •  Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
  • Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
  • Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.
  • Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.
  • Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci
4. Pemanenan
Cacing Sutra dapat dipanen 9 atau lebih hari setelah penebaran, dan dapat di panen berulang-ulang.
Selamat mencoba !
Mau tau info aneka wirausaha lainnya? Klik disni

Budidaya Buah Naga(Dragon FRuit)


Budidaya Buah Naga untuk usaha produksi umumnya dilakukan di kebun. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal tentu saja harus dengan persiapan yang matang, perawatan yang baik dan penanggulangan gangguan penyakit yang tepat. Berikut adalah ulasan mengenai cara dan hal apa saja yang diperlukan dalam budidaya buah naga.

A. Pengolahan Tanah Untuk Buah Naga

Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.

Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau  kelompok.(sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman).

Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.

Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.
Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.

B. Menyiapkan Tiang Panjatan

Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat.
Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm . Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

C. Penanaman bibit Buah Naga

Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang yang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 15-20 cm(Kedalaman penanaman adalah 25% dari panjang bibit.). Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

D.Sistem Pengairan

Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

E.Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman buah naga  yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar. 

F. Penyakit dan penangan pada Budidaya Buah Naga

Penyakit busuk batang adalah penyakit paling sering dialami oleh para pemilik tanaman buah naga, kebanyakan mereka merasa ragu untuk memotong dan membuang batang yang sudah busuk berwarna kuning kecoklatan. Batang yang sudah busuk tidak akan bisa kembali sehat dan hijau lagi. Penanganan terbaik adalah langsung memotong batang yang busuk kemudian membakarnya atau ditimbun dalam tanah. Lahan juga harus dijaga kebersihan dan kelembabannya, jangan biarkan air menggenang terlalu lama yang bisa mengundang datangnya jamur yang bisa merusak tanaman buah naga. Cara ini lebih baik daripada anda mencoba banyak obat yang belum tentu cocok, sementara penyakit ini sangat cepat menyebar. Jika ada muncul busuk sedikit saja, sebaiknya langsung dipotong. Begitu juga jika ada gangguan dan hama lainnya, harus cepat ditangani.

G.Trik Khusus Pada Budidaya Buah Naga agar tidak gagal

  1.  Tidak mendapat sinar matahari secara penuh.
    Dalam budidaya buah naga, sinar matahari mutlak dibutuhkan. Jika lahan anda terhalang oleh bangunan, tembok, atau pohon besar, sebaiknya urungkan untuk menanam buah naga. Tanaman buah naga merupakan tanaman panas yang sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, bahkan kondisi tanah yang tandus sekalipun selama sinar matahari tercukupi, maka buah naga bisa dibudidayakan di tempat tersebut. Penanaman di halaman atau pekarangan rumah juga banyak terjadi tanaman buah naga dirambatkan pada tembok atau tanaman besar lain yang menaungi/menutupi dari sinar matahari, tentu saja tanaman buah naganya tidak bisa tumbuh dengan baik.
  2.  Media tanam terlalu padat
    Media tanam yang terlalu padat akan menyebabkan pertumbuhan akar terganggu, padahal akar merupakan faktor penting untuk menyerap unsur hara dalam tanah. Jika anda memakai komposisi media tanam dengan tanah yang lebih banyak, sebaiknya media tanam digemburkan kembali minimal 6 bulan sekali. Media yang padat juga akan lebih lama menahan air dan bisa mengakibatkan kebusukan akar dan batang. Gunakan media tanam menggunakan bahan yang tidak lama menyimpan air. Media tanam yang padat bisa mengakibatkan tanaman anda tumbuh lambat/kerdil dan tidak berbuah pada musimnya.
  3. Terlalu sering melakukan penyiramanPerlu diketahui bahwa tanaman buah naga termasuk jenis kaktus, tanaman ini tahan dengan kekeringan tetapi tidak dengan air yang menggenang. Karena kondisi tanah berbeda-beda masing-masing daerah, saya tidak berani memberikan patokan waktu penyiraman. Penyiraman juga tergantung curah hujan dan ketinggian tanah yang tentu berbeda penanganannya. Perlu diketahui, pada waktu musim berbuah tanaman buah naga membutuhkan lebih banyak air karena buahnya sendiri mengandung kadar air yang sangat tinggi mencapai 90%, karena itulah penyiraman harus lebih sering dilakukan pada masa pertumbuhan buah. 
  4. Tidak dilakukan pemangkasan
    Hal ini sering terjadi terutama pada tanaman buah naga yang ada ditanam di halaman atau pekarangan rumah. Sulur dibiarkan tumbuh memanjang dan dirambatkan sekenanya pada tembok dan tanaman lain. Pemangkasan wajib dilakukan pada tanaman buah naga untuk menghentikan munculnya tunas baru dan nutrisi bisa difokuskan dalam pembentukan bunga dan buah. Memang, meskipun tidak dipangkas, tetap bisa muncul buah tetapi tentu saja jumlahnya sedikit sekali. 
Selamat  Mencoba dan sukses selalu !
Mau tau anekawirausahalainnya? klik dsni

Budidaya Udang


Udang merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat. Harganya  tergolong  tidak murah, budidaya udang merupakan salah satu  bisnis yang menguntungkan. Namun keberhasilan budidaya udang dapat tercapai jika dilakukan dengan cara yang tepat. Nah berikut cara dan apa saja yang diperlukan dalam Budidaya Udang:


1. Lokasi Budidaya Udang

Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak mudah pecah.
- Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26 - 300C dan bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.
- Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.
- Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.

2.Bibit (benur)

Benur yang baik mempunyai tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, berwarna jelas, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap. Uji kualitas benur dapat dilakukan secara sederhana, yaitu letakkan sejumlah benur dalam wadah panci atau baskom yang diberi air, aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Benur yang baik dan sehat akan tahan terhadap adukan tersebut dengan berenang melawan arus putaran air, dan setelah arus berhenti, benur tetap aktif bergerak.

3.Pakan Udang

Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet.  Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme.
Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal.
a. Umur 1-10 hari pakan 01
b. Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02
c. Umur 16-30 hari pakan 02
d. Umur 30-35 campuran 02 dengan 03
e. Umur 36-50 hari pakan 03
f. Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S
(jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari).
g. Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen.
Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari.
Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan yaitu dengan menambahkan POC NASA yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen.

4.Pengisian Air Kolam

Setelah dibiarkan 3 hari, air(tawar) dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari, agar bibit-bibit plankton tumbuh setelah dipupuk dengan TON. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. Perlakuan Saponen bisa dilakukan untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.

5.Penebaran Benur Udang

 Tebar benur dilakukan setelah air benar-benar siap, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru. Tahap penebaran benur adalah :
- Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.
- Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik.
- Adaptasi kadar garam/salinitas. Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.
- Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. 

6.Pemeliharaan Udang

Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur disekat dengan waring atau hapa, untuk memudahkan pemberian pakan. Sekat tersebut dapat diperluas sesuai dengan perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan TON dengan dosis 1 - 2 botol TON/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak.
Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size (jumlah udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan organik terlarut yang berasa dari kotoran dan sisa pakan sudah cukup tinggi, oleh karena itu sebaiknya air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha. Pada setiap pergantian atau penambahan air baru tetap diberi perlakuan TON.
Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha. Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme.

7.Pemanenan Udang

Udang dipanen apabila telah tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 - 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.
Udang yang dipanen dengan ciri-ciri yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat  merah/rusak.

8. Penyakit dan Penanganannya

Agar budidaya Udang tidak Merugi perlu dilakukan upaya penanganan terhadap penyakit.Beberapa penyakit yang sering menyerang udang adalah ;
  •   Nekrosis. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan/luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah dengan penggantian air sebanyak-banyaknya ditambah perlakuan TON 1-2 botol/ha, sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (Molting) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.
  •   Insang Merah. Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada insang. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya
  • Bintik Putih. Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam dapat mati. Gejalanya : jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Virus dapat berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya adalah dengan diusahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi. Sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut tambak perlu dipupuk dengan TON.
  •  Bintik Hitam/Black Spot. Disebabkan oleh virus Monodon Baculo Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang tampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.
  •  Kotoran Putih/mencret. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala : mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.
Penyakit yang sering ditemukan pada budidaya udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kolam . Oleh karena itu perlakuan TON sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru.


Selamat Mencoba sukses berwirausaha !
Mau tau info menarik lainnya? klik disini


Ikan Bawal ( collossoma macropomum )  adalah ikan yang berasal dari sungai Amazon,Brazil. Ikan bawal bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ikan Piranha. Ciri-ciri ikan bawal adalah bentuk tubuhnya bulat dan pipih memiliki lubang hidung yang besar warna kulinya keperak-perakan dengan ujung sirip yang berwarna kuning (lihat gambar). Ikan bawal termasuk jenis carnivora, biasa hidup bergerombol dalam jumlah yang kecil, makannya adalah udang, siput, katak, dan ikan-ikan kecil.

>>Budidaya ikan bawal air tawar relatif mudah dilakukan. Pemijahan dapat dilakukan secara induced-spawning(pemijahan induk): induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup menggunakan kain hapa yang disimpan di dalam bak tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan dapat dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan. Larva hasil penetasan dapat bertahan dengan yolksack yang dibawanya sampai 4 – 5 hari setelah penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia. Cukup dengan pemberian 2 – 3 kali per hari selama hanya 2 – 3 hari, larva sudah dapat dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif mudah dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui aliran air ke kolam. Pakan yang diberikan dapat beragam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan sampai biji kapuk.
>> Hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan bawal adalah Proses pendederan di kolam  agar tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain(misalnya nila atau mas) yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan dapat merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar.

Proses produksi ikan  bawal terbilang sangat singkat.Masa pemijahan (jual larva) sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan. Secara ekologi, ikan ini dianggap sebagai “perusak” karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan mengancam kelestarian biodiversitas ikan asli perairan Indonesia.Ikan bawal ini mampu bertahan hidup dalam kolam yang tingkat kepadatannya tinggi. Makanannya pun tidak rewel sebab hewan berjenis omnivora ini memiliki nafsu makan yang sangat besar.
Peluang Bisnis Ikan Bawal
Peluang bisnis ikan bawal tergolong menggiurkan, Walau pun ikan ini berduri namun dagingnya enak renyah dan gurih. Cocok dihidangkan di resto dan rumah makan.

Selamat Mencoba, Sukses selalu berwirausaha !
Mau tau info aneka budidaya lainnya? klik disni

Budidaya Lebah Madu



Budidaya Lebah Madu merupakan salah satu wirausaha yang banyak dibutuhkan. Karena kita tahu Lebah ini sangat bermanfaat dari madu sampai bisanya. Ada beragam jenis lebah madu yang layak dibudidayakan antaralain lebah  lebah hutan , lebah lokal , dan lebah unggul. Lebah unggul, sesuai namanya, yang paling disenangi pasar. Jenis ini lebih produktif dibandingkan lebah lokal, juga lebih jinak. Racun pada sengatnya sangat cocok untuk pengobatan berbagai penyakit.
Modal yang dibutuhkan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan dasar cara beternak, investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal 40 kotak dan idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu.

Ciri bibit lebah madu kualitas super:
  1. Mempunyai Ratu lebah yang secara fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
  2. Jumlah dan kualitas telor yang dihasilkan Ratu lebah banyak
  3. Hasil panen  lebih banyak baik hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
  4. Larva lebah yang dihasilkan lebih segar
  5. Lebah biasanya lebih agresif

Peralatan dalam budidaya Lebah Madu antaralain:


  1. Kotak lebah, tempat koloni lebah madu terbuat dari kayu Suren atau Mahoni
  2. Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif
  3. Masker pelindung serangan lebah madu
  4. Pengungkit sisiran
  5. Sikat sisiran lebah madu
  6. Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan ditengahnya diberi kawat sebagai penahan landasan sarang lebah madu
  7. Pollen Trap untuk memanen bee pollen.
  8. Extraktor untuk memanen madu
  9. Frame Royal jelly untuk memanen royal jelly dan membuat calon Ratu Lebah

Penggembalaan Lebah Madu


Antara bulan Mei hingga September adalah masa dimana peternak lebah menggembalakan lebah madunya ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu yang cukup banyak.
Peternak lebah madu di pulau Jawa umumnya mengembalan lebah madu ke perkebunan Karet, Kapuk, Rambutan, Lengkeng, Mangga, Kopi dan Duwet, sehingga dihasilkan Madu berdasarkan spesifikasi jenis bunga.
Antara bulan Mei hinga September inilah saat di mana peternak lebah madu menikmati manisnya pendapatan dari hasil lebah madu seperti madu dari berbagai jenis bunga, Bee pollen dan Royal jelly.
Setelah bulan September peternak lebah madu mengalami masa paceklik, dimana musim madu telah lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu maka umumnya peternak mengembalakanya lebahnya ke perkebunan jagung, disini peternak lebah madu dapat menghasilkan Bee pollen jagung dan Royal jelly.

Kendala atau Hambatan dalam Budidaya Lebah Madu

1. Factor Alam (cuaca):
Tahun 2007 banyak peternak lebah madu yang gulung tikar akabat cuaca yang tidak menentu. Sebagia contoh peternak lebah dengan perhitungan tahun sebelumnya biasanya panen madu kelengkeng sekitar bulan September. Dengan asumsi tersebut peternak lebah madu akan mengembalan lebahnya ke daerah Ambarawa namun akibat cuaca yang tidak menentu ternyata pohon kelengkeng gagal berbunga.
Peternak yang sudah terlanjur membawa koloni lebahnya ke tempat tersebut tentu akan rugi besar selain biaya tarnsportasi yang mahal juga banyak lebah yang mati kelaparan.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat Indonesia banyak yang mengagap peternak lebah madu sebagai hama tanamannya. Sehingga sebagian masyarakat akan mengusir peternak lebah madu yang masuk kearea perkebunannya. Atau kalau di izinkan harus membayar sewa lahan sebagai tempat beternak lebah dengan harga yang mahal.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan peternak lebah madu di luar negri, peternak lebah justru di cari untuk membantu penyerbukan perkebunan dan diberi upah karena telah membantu meningkatkan hasil produksi pertaniannya.

Agar dapat berhasil dalam budidaya Lebah madu ini, cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masihberaktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C). Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. 

 Trik Untuk mengoptimalkan penghasilan:

Beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal seorang peternak lebah madu harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu. Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu:
Gembalakan lebah madu pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.Setelah itu perlu memperhatikan 2 hal yaitu:
  1. Menyiapkan calon Ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru.
  2. Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru dan  ditempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi.
Cara Membuat Calon ratu Lebah Madu:
  1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas usia 1 atau hari, masukan ke dalam satu potong frame Royal jell.
  2. Frame Royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak super ( kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu minimal 2 tingkat)
  3. Pisahkan kotak super lebah madu tersebut dengan ratu lebah berada di kotak bawah dan frame royal jelly calon ratu lebah madu di tempatkan pada kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
  4. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
  5. Setelah itu calon ratu di pindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa ada ratunya.
  6. 13 hari calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut
  7. Biasanya setelah seminggu ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru ditempati tersebut.
Selamat Mencoba Budidaya Ternak Lebah Madu, Sukses selalu berwirausaha !!!
Mau tau aneka wirausaha budidaya lainnya? klik disni
 

Sabtu, 07 April 2012

Budidaya Belut




Siapa yang ga kenal dengan ikan belut? Pasti smua kenal, karena belut dapat di masak menjadi berbagai makanan yang unik dan lezat. Belut sebagai salah satu komoditas perikanan sebagian besar memang mengandalkan tangkapan alam. Namun ternyata teknik ini tidak mencukupi kebutuhan akan belut. Sehingga Belut perlu untuk dibudidayakan. Hal apa saja yang perlu disediakan dan dilakukan pada Budidaya Belut berikut ulasannya cek it dot!


A) Penyediaan Kolam Pada budidaya Belut

Kolam bisa berupa kolam semen, kolam terpal, atau bahkan drum bekas. Yang penting belut tidak bisa lari keluar. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan , dan tentunya ini berkaitan pula dengan jumlah bibit belut yang akan ditebar. Selain itu kolam untuk budidaya belut diupayakan menyerupai habitat aslinya.
Untuk membuat demikian  kolam diisi dengan tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang dengan perbandingan sebagai berikut :
  1. Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
  2. Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
  3. ( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
  4. Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
  5. Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
  6. Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
  7. Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
  8. Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
  9. Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
  10. Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Setelah itu benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan.

B) Pemilihan Bibit Belut

Untuk mengoptimalkan hasil panen diperlukan teknik pemilihan bibit yang baik dan tepat, sehingga diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
  • Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
  • Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan
  • Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
  • Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci.
Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri. Pada masa ini perlu di perhatikan tentang jumlah makanan belut. 

C) Makanan Untuk Si belut

Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air. Seperti serangga, siput, cacing,anak katak dan anak ikan. Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain.
Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain Protozoa (Hewan bersel satu ), Mikrokrusasea (Udang-udangan renik), invertebrate mikroskopik ( hewan –hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil ). Sedangkan belut yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing siput, berudu kodok, dan benih-benih ikan yang masih lemah.
Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanannya. Untuk itu belut menyergap mangsanya dengan menbuat lubang perangkap. Lubang ini dibuat denganmenggali Lumpur, baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan. Bentuk lubang mula-mula tegak ke bawah, lalu membengkok dan mendatar.

D) Pemanenan Belut

Untuk memanen belut, diperlukan ketepatan waktu dan cara panen. Wadah penampungan juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen di lokasi penjualan.
Belut siap dipanen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih minimal 3 bulan ( Sistem dengan pembesaran ). Untuk pemenuhan kebutuhan pasar eksport dari mulai penaburan benih minimal 6 bulan ( sistem dengan pembesaran ). Sukses budidaya belut !


Cari info budidaya lainnya? klik disini