Bagi anda yang tertarik pada budidaya ikan gabus berikut uraian singkat tentang apa saja yang harus dilakukan/disiapkan:
A) Pemahaman Pada Budidaya Ikan Gabus Betina dan Jantan
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya
dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala
lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila
diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala
membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila
diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.
B) Pemijahan pada Budidaya Ikan Gabus
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya,
siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m;
keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan
mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng
gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor
induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil
telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap
hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina
bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.
C) Penetasan Telur Budidaya Ikan Gabus
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah
akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan
selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik
aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga
bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan
menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva
tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
D) Pemeliharaan Larva Budidaya Ikan Gabus
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur
15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter.
Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari,
larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari.
Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali
sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan,
dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru
sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung
kualitas air.
E) Pendederan Budidaya Ikan Gabus
Pendederan Ikan gabus
dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2;
keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir
dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5
– 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam
selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi
hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah
direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar