Kamis, 05 April 2012

Budidaya Itik Petelur (bebek)


Budidaya itik petelur cukup menjanjikan karena serapan pasar telur-telurnya masih sangat tinggi. Namun, produktivitas telur itik cenderung rendah karena masih banyak peternak yang menggunakan cara tradisional. 

Hal-hal yang perlu disediakan dan dilakukan pada Budidaya Itik Petelur (bebek) adalah Sebagai berikut:
  1. Anak itik umur antara 5-8 minggu ditempatkan pada kandang panggung dari kawat dengan alas bahan lunak. per m2 diisi oleh 20-25 ekor anak itik, tanpa lampu pemanas.
  2. Itik dara atau sedang dalam pertumbuhan, umur antara 8-20 minggu keatas ditempatkan pada  kandang kelompok dengan bahan lantai terbuat dari semen atau tanah yang ipadatkan dengan diberi campuran pasir dan kapur, saluran air dangkal untuk minum dan membersihkan badan; per m2 diisi oleh 6-9 ekor, air minum tersedia terus menerus; pemberian pakan 2 atau 3 kali per hari.
  3. Itik petelur atau sedang dalam masa produksi, umur antar 20 minggu - 1 tahun (masa produksi telur yang ideal) ditempatkan pada kandang litter (tidur dan bertelur) dan kandang lantai (bermain). Llantai litter dialasi campuran pasir dan kapur dan ditutup dengan kulit pada jerami, tersedia saluran air dangkal umtuk minum, membersihkan bulu dan mempertahankan suhu tubuh; per m2 diisi oleh 4 ekor atau dalam satu kan dang berisi antara 50-100 ekor, Air minum tersedia terus mener
  4. Pemberian pakan 2 atau 3 kali per hari
  5. Pengambilan telur pada pagi hari lebih mudah pada waktu yang bersamaan dengan pemberian makan, atau kalau tidak pada waktu yang masih agak gelap.
  6. Kebersihan alat terjaga, Bersihkan setiap hari alat yang digunakan agar tidak membawa bakteri yang berbahaya dan agar tidak menarik lalat.
  7. Gunakan cahaya lampu kecil
  8. Pembuatan pakan itik petelur dewasa adalah dengan menggunakan campuran pakan konsentrat itik dan dedak/menir/jagung dengan rasio 1:2 atau 1:3 tergantung tingkat produks
  9. Penyakit.

  • Penyakit itik pada dasarnya terbagi dua yaitu : Penyakit tidak menular dan Penyakit menular:

    1. Penyakit Tidak Menular diantaranya adalah: 

    Strees (Cekaman)
    Penyakit ini biasanya disebabkan oleh ; kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah tempat, pertukaran pakan dan lain – lain.
    .
    Kekurangan (defisiensi) Vitamin A
    Itik akan tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih dan mudah terkena infeksi.

    Brooder Pneumonia
    Umumnya menyerang anak itik yang masih memiliki bulu-bulu halus. Penyakit ini disebabkan oleh karena kotak atau pelingkar triplek terlalu padat, lampu pemanas untuk induk buatan kurang panas sehingga anak itik kedinginanan merasa pengap.
    Tanda-tanda anak itik terserang penyakit ini adalah pembengkakan di kepala, pernafasan terlihat sulit dan mata selalu mengeluarkan air.
    Rickets Duck
    Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan mineral Calsium dan Fosfor menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Itik yang terserang penyakit ini mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.

    Antibiotika Dermatitis
    Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan. Akibatnya kulit itik menjadi kering, bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya.
    Mycosis
    Penyakit “Mycosis” pada itik terjadi karena itik secara sengaja atau tak sengaja mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di lantai (litter) kandang itik.
    Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam.
    Botulism (Limberneck)
    Terjadi karena itik makan bangkai. Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu. Bangkai yang sudah berulat mengandung kuman yang berbahaya yaitu “Clastrididium Botulinium”. Kuman tersebut memproduksi racun.
    Tanda – tanda itik yang terserang penyakit ini adalah leher itik seperti tidak bertulang, tidak tegak atau lunglai setelah itik memakan bangkai 1 – 3 hari. Beberapa jam kemudian setelah leher lunglai mengakibatkan kematian.

    Keracunan Garam
    Penyakit keracunan garam umumnya terjdi bila air itik atau air kolam mengandung kadar garam yang tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu berkadar garam tinggi. Keracunan garam pada itik lebih sering terjdi di lokasi peternakan dekat pantai / tambak yang airnya tercemar garam.
    Ternak itik tidak begitu tahan terhadap garam yang berlebihan, konsentrasi 2% saja dalam ransum (pakan) atau 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian.

    2. Penyakit Menular diantaranya adalah: 

    Fowl Cholera (kolera itik)
    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella Avicia”. Kandang yang basah serta lembab mempercepat penularan.
    Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak, dan panas, jalan sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.

    Fowl Pox (Cacar)
    Penyakit cacar ini menyerang itik semua umur yang disebabkan oleh virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak tertutup bulu sepertikaki dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dalam bentuk “diptherie” dan kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.

    White Eye (Mata Memutih)
    Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik segala umur dan yang paling peka adalah itik umur kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga memudahkan itik terserang penyakit ini.
    Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.

    Coccidiosis
    Penyakit berak darah yang menyerang itik. Gejala itik yang diserang penyakit ini adalah kurang nafsu makan, berat badan menurun drastis dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran itik yang membawa coccidia dan terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi yang banyak terserang adalah pada anak itik.

    Coryza
    Disebut juga penyakit pilek menular. Penyebabnya adalah semacam microorganisme. Penyakit ini biasanya terjadi pada awal pergantian musim. Penularannya sangat cepat, melalui kontak langsung antara itik yang sakit dengan itik yang sehat.
    Tanda-tanda itik yang terserang penyakit pilek menular ini adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata. Jadi penyakit ini mirip dengan penyakit White Eye. Anak itik berumur 1 minggu sampai 2 bulan merupkan yang paling sering menderita. Akan tetapi itik dewasa pun dapat pula terserang wabah penyakit Coryza ini.

    Salmonellosis
    Menyerang itik segala umur dan dapat menyebabkan angka kematian sampai 50%. Penyebabnya adalah kuman “Salmonella Anatis”, melalui perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang tercemar kuman tersebut.
    Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : keluarnya kotoran dari mata dan hidung dan menceret. Itik yang bisa sembuh sendiri cukup berbahaya cukup berbahaya sebagai sumber penyakit, maka sebaiknya disingkirkan saja.

    Sinusitis
    Menyerang itik dewasa sehingga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Penyakit ini dikarenakan tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakannya dan tidak tersedianya kolam untuk bermain. Akibatnya itik menjadi renta mendapat infeksi sekunder.
    Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih, sekresi mata menjadi berbuih, sinus yang membengkak menimbulkan benjolan di bawah dan di depan mata.

    Aflatoksikosis
    Umumnya disebabkan oleh “Aflatoksin” yang dihasilkan oleh “Asperqillus Flavus”. Aflatoksin menyerang hati, sehingga itik yang terserang penyakit ini hatinya membesar.
    Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : kondisi sangat lemah, terjadi pendarahan di bawah kulit kaki dan jari, terhuyung-huyung, akhirnya mati dalam posisi terlentang. Anak itik lebih muda terserang penyakit ini dibanding itik dewasa






2 komentar: